Crowntail Betta Fish

Jumat, 14 Mei 2010

MENGENALI PENYAKIT IKAN dan PENCEGAHANNYA

Bagi banyak orang, infeksi pada jamur masih sering dianggap sebagai momok paling menakutkan bila kehadirannya mulai menyapa ikan mereka.

Meskipun saat ini telah beredar banyak fungsida yang mampu membasmi infeksi akibat jamur, namun ada baiknya keberadaan jamur tersebut kita kenali. Bagaimana pun melakukan pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Serangan jamur sering kali membawa masalah tersendiri bagi kelangsungan hidup ikan. Infeksi yang kebanyakan disebabkan jamur dari genus Saprolegia dan Achila ini biasanya akan merusak jaringan luar tubuh ikan yang rusak karena luka atau penyakit lain. Selain itu, kehadiran jamur dapat pula dipicu buruknya kwalitas air, baik secara fisik maupun kimia. Menurut pengamatan sebagai praktisi, ikan-ikan berusia tua diketahui sangat rentan terhadap infeksi jamur.
Beberapa jamur diketahui juga menyerang bagian dalam jaringan tubuh ikan. Icththyophonus, misalnya diketahui sebagai jamur sistemik yang menyerang ikan. Icththyophonus dapat menginfeksi bagian organ tubuh ikan dan gupalan (nodul) yang mirip seperti terjadinya kasus TBC ikan. Untuk serangan jamur sistematik ini belum tersedia obat yang dijual secara komersial. Meskipun demikian, perendaman dengan malachite green diketahui dapat menyembuhkan serangan jamur sistemik.



SAPROLEGNIA
Kehadiran saprolegna biasanya ditandai dengan munculnya “benda” seperti kapas, berwarna putih, terkadang dengan kombinasi kelabu dan coklat, pada kulit, sirip, insang, mata atau telur ikan. “water molds”, demikian sapaan akrab saprolegna, diketahui dapat menyerang ikan dan juga telur ikan. Mereka umumnya dijumpai pada air tawar maupun air payau. Jamur ini dapat tumbuh pada selang suhu 0 – 35 derajat Celcius, dengan selang pertumbuhan optimal 15 – 35 derajat celcius.
Pada umumnya, saprolegnia akan menyerang bagian tubuh yang terluka dan selanjutnya akan menyebar pada jaringan yang sehat. Serangan saprolegnia biasanya berkaitan dengan kondisi air yang buruk, seperti sirkulasi air yang rendah, atau kadar ammonia tinggi, dan kadar bahan organic yang tinggi.
Pencegahan dan Perawatan
Menjaga kualitas air adalah kunci utama untuk mencegah datangnya infeksi jamur ini. Hindari pemeliharaan ikan dengan kepadatan yang tinggi untuk menghindari terjadinya luka, dan selalu menjaga ikan agar mendapat gizi yang memadai. Apabila gejala saprolegnia ditemukan segera lakukan evaluasi kualitas air aquarium dan lakukan pengobatan dengan fungsida khusus ikan. Perlakuan PK (permanat kalium) formalin atau povidone iodine.



BRANCHIOMYCOSIS
Ikan yang terjangkit akan menunjukan gejala nafas yang tersenggal-senggal dipermukaan air dan malas. Insang tampak mengeras dan berwarna pucat. Penyakit ini sangat mudah menular pada ikan lain, karena apabila bagian jaringan yang terserang mati dan lepas, maka spora jamur akan ikut terbebas dan masuk kedalam air sehingga akan memungkinkan untuk menyerang ikan lainnya.
Branchiomyces demigrans atau “Gill rot (Busuk insang)” disebabkan oleh jamur Branchiomyces sanguinis. PH rendah (5.8 – 6.8) menjadi penyebab utama penyakit ini dapat tumbuh subur, disamping kandungan oksigen rendah atau pertumbuhan algae yang berlebihan dalam aquarium.
Branchiomyces demigrans dapat tumbuh pada temperature 14 – 35 derajat celcius, penyebab utama infeksi biasanya adalah spora jamur yang terbawa air dan kotoran pada dasar aquarium.

Pencegahan dan Perawatan
Pengolahan aquarium yang baik akan menciptakan kondisi extreme bagi jamur tersebut untuk tumbuh. Apabila penyakit telah terlanjur terjangkit, segera lakukan isolasi. Formalin dan Copper sulfat.
Diketahui dapat mencegah kematian akibat infeksi Branchiomycosis. Aquarium yang terjangkit hendaknya segera dikuras, dan dikeringkan serta lakukan strerilisasi. Apabila terjadi dikolam maka kolam harus dikeringkan dan berikan perlakuan dengan kalsium oksida.


ICTHYOPHORUS
Tidak ada pengobatan yang bisa dilakukan terhadap penyakit ini, ikan biasanya akan menjadi carrier sepanjang hidupnya. Pencegahan adalah satu-satunya cara untuk menghindari serangan penyakit Icthyophorus. Sulitnya mengatasi penyakit ini dikarenakan sebaran penyakit yang biasa mengambil jalan melalui spora yang termakan akan tumbuh dalam tubuh ikan dan lambat laun akan menggerogoti tubuh ikan.
Ikan yang terserang penyakit ini dalam stadium ringan sampai sedang biasanya tidak menampakan gejala penyakit. Pada kasus sangat berat, kulit ikan tampak berubah kasar seperti amplas. Hal ini disebabkan terjadinya infeksi dibagian bawah kulit dan jaringan otot. Ikan juga dapat menunjukan pembengkakan tulang.
Apabila Icthyophorus ditemukan pada ikan anda, maka disarankan untuk memusnahkan ikan tersebut. Selanjutnya lakukan strerilisasi pada aquarium yang telah terkontaminasi jamur tersebut dengan menggunakan Alkohol atau dikuras dan dijemur beberapa lama.


By: Sevilla Betta Owner

BLANTONG TIGER (Identity from Indonesia)


Asep Syarifuddin, sang penangkar CT Blantong Tiger, tidak ingin identitas serit asal Indonesia itu hilang. peternak yang turut mengembangkan king crowntail-serit kesohor Indonesia pada 2001-2005. Blantong kependekan dari belang bentong. Ini merujuk pada warna di tubuh serit yang bercampur aduk.

Generasi ke-9

Menurut Asep, blantong tiger mulai dikembangkan sejak 2002. Serit itu muncul melalui proses panjang. Tetuanya serit black orchid. Serit itu keturunan dari serit marbel hitam yang sudah bermutasi. Serit black orchid kemudian disilangkan dengan sesamanya. Ini dilakukan agar gen marbel dari nenek moyang black orchid muncul lagi.
Anakan persilangan itu diseleksi. Yang dipilih anakan Bergen marbel dengan corak dominan black orchid. Gen marbel dicirikan oleh bercak-bercak putih di tubuh. Selanjutnya setelah anakan dewasa, ia disilangkan lagi dengan induk black orchid. Demikian seterusnya sampai muncul warna blantong tiger stabil. Blantong tiger yang dilihat Michael merupakan keturunan ke-9 alias F9. Generasi itu sudah stabil warnanya, Rata-rata persilangan antargenerasi memakan waktu 4 bulan. Sebab itu blantong tiger stabil diperoleh setelah 3 tahun disilangkan.
Atas prestasi besar itu, blantong tiger diangkat sebagai strain serit baru pada 2008. Ketika itu Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Freddy Numberi, PadaIndonesian Aquaculture 2008 di Yogyakarta menyematkan penghargaan langsung di sela-sela kontes cupang nasional. Sayang meski sudah dirilis sebagai cupang unggulan, peredaran blantong tiger masih terbatas.
Sejak 2005 baru 48 ekor yang bisa dicetak. Pantas ia menjadi rebutan mania cupang 3 negara: Indonesia, China, dan Thailand. agar populasinya terus bertambah Asep kini menggiatkan penangkaran di semua anggota kelompok peternaknya termasuk Yadi Suyadi, salah satu peternak blantong tiger.

Mengkerut saat dingin

Meski bersosok menawan, blantong tiger tidak butuh perawatan khusus. Perlakuannya sama seperti merawat serit lain. Bedanya blantong tiger punya sirip gemulai, serit daun. Tipe serit ini sensitive perubahan cuaca. Serit itu bakal mengerut saat musim hujan atau suhu dingin. Kelemahan itu menurut Asep cukup diatasi dengan rutin mengganti air 4 hari sekali.
Selain penggantian air, Asep member garam dapur. Ini untuk menjaga pH air netral. Seperempat kilo garam untuk 500 L air. Pakan yang diberikan 20 cuk per cupang/hari.”Jika tidak ada cuk, bloodworm juga bisa diberikan.
Dengan perawatan optimal, warna blantong tiger sudah keluar sejak umur 1,5 bulan. Cupang jantan terlihat lebih cerah dibandingkan betina. Cupang berumur 4 bulan yang baru belajar kawin bisa menghasilkan 200-300 burayak. Setelah 2 kali kawin, produksi burayak mencapai 600 ekor per siklus kawin. Namun, dari jumlah itu hanya 20% yang hasilnya blantong tiger.



MARVELLOUS MARBLE

Bagaimana duduk perkara warna merbel blantong tiger diturunkan dari serit warna hitam dan biru solid seperti black orchid? Itu karena adanya transposon. Transposon adalah jumping gene, gen yang dapat berpindah tempat dalam kromosom.
Jika kromosom transposon berpindah tempat ke rangkaian gen penanggung jawab warna, ia dapat menghambat produksi pigmen warna dari sel bersangkutan. Misalkan suatu gen warna hitam disisipi transposon, maka ekspresi warna hitam bakal terganggu. Penampilan warna yang keluar pucat atau bahkan putih.
Gangguan ini bersifat local. Artinya, hanya terjadi pada sel dan dupilkat sel yang mengandung transposon. Dampaknya tercipta warna mozaik atau belang-bentong alias marbel. Ketika transposon berpindah, sel yang ditinggalkan kembali ke warna asli. Ikan berwarna belang-bentong pucat dapat berwarna solid. Itulah sebabnya serit marbel pucat warnanya bisa berubah solid seperti pada serit black orchid. Sebaliknya, keturunan black orchid memudar warnanya dan menghasilkan warna-warna marbel seperti blantong tiger.

DAFTAR PUSTAKA
- Majalah TRUBUS

Best Regards
Sevilla Betta Owner

CROWN TAIL (keistimewaan yang terlewati)

Crowntail diakui dunia sebagai cupang asli Indonesia.


Keindahannya mengundang decak kagum mania cupang mancanegara.
DR Gene A. Lucas peneliti ikan di Jerman menulis artikel THE CROWNTAIL MAKES SCENE: More on Fringe Finned Beta di majalah Freshwater and marine Aquarium 2001 menulis, “Tahukah anda tentang Crowntail?.Jika belum, sesuatu yang istimewa telah terlewati”.

Asal Muasal
Cupang berasal dari perairan-perairan disekitar Thailand dan Malaysia. Ia bukan asli Indonesia. Cupang sendiri mulai popular tahun 1960-an. Ia akrab disebut Siamese figting fish alias cupang siam lantaran kekar berwarna hitam legam bersirip pendek dan kaku, itulah cikal bakal cupang hias.
Secara taksonomi, cupang digolongkan kedalam genus Betta yang berarti (bright, glittering). Pada dasarnya cupang bersifat agresif, suka berkelahi. Tetapi ada juga yang tidak suka bertarung,Peacefull Betta. Dari 16 genus Betta, 4 diantaranya termasuk kelompok ini sepert; Betta Macrostama (Brunei Beuty), Betta Akarensis R (Serawak Betta), Betta Anabatoidas R (Pearly Betta), Betta Unimaculata (Golden Betta).
Peacefull Betta dikenal memiliki warna yang indah cemerlang dengan ekor panjang. Melalui Penangkaran yang panjang terbentuk cupang bersirip memukau yang dikenal dengan Betta Splendens alias cupang slayer.
Nama slayer melekat karena memiliki ekor yang panjang bak selendang. Sepintas malah menjuntai mirip ekor burung Cendrawasih. Oleh karena itu cupang slayer juga popular dengan sebutan cupang Cendrawasih. Dahulu ujung sirip cupang slayer memang belum dihiasi tulang sirip menonjol alias comb tail. Namun, pada cupang generasi baru, tulang sirip itu sudah menonjol sepert CrownTail.



Asal Usul Crowntail
Crown Tail atau Serit merupakan cupang hias asli silangan dari Indonesia. Jenis cupang ini memiliki sirip yang khas seperti sisir,atau bahkan terlihat seperti layar yang sobek.
Ia lebih dulu popular sebagai cupang serit 2, serit double, atau serit ganda.
Penangkar pertama cupang serit di kompleks Bulog, Rawamangun, Jakarta Timur. Lantaran belum dikenal, beberapa cupang serit tangkaran Achmad bernasib tragis. Di Bali cupang serit jadi tertawaan lantaran dianggap cupang hancur alias apkir. Beberapa menyebut Iyus, panggilan akrab Ahmad, kurang pekerjaan. Kebalikan pada tahun 2000, justru peternak dilanda demam serit.
Sampai saat ini penemu cupang serit masih simpang siur, peternang cupang di Slipi, Jakarta barat, menganggap Achmad Yusuf sebagai penemu jenis Crowntail. Crowntail lahir pada tahun 1998 dan menjadi booming pada tahun 2000. awal lahirnya jenis ini banyak pihak yang skeptis dan menganggap jenis ini hanya penyimpangan semata. Jenis cupang inipun akhirnya hanya jadi "warga kelas dua" dalam setiap kontes cupang.
Bayangan munculnya serit 2 di awal penangkaran tidak terfikir. Namun, pada tahun 1997 setelah 3 kali penyilangan dari 5 – 10 induk didapat sekitar 10% cupang serit 2. Ketika itu semua serit 2 berwarna hijau. Tahun berikutnya, 1999, beberapa penangkar lain berhasil pula memperoleh serit 2 itu.
Contoh : A suing di Jelembar, Jakarta barat, yang mempopulerkan serit 2 berwarna merah. Edi Sudrajat juga mengusung serit 2 berwarna biru.
Di International Betta Congress (IBC), cupang serit disebut fringe finned betta. Model ekor comb tail merupakan pengembangan bentuk delta tail. Bedanya, ujung ekor delta tail tidak bergerigi atau serit pendek. Grigi pada combtail yang memanjang kemudian menjadi cikal bakal cupang serit satu. Penyilangan sesama serit satu secara intensif menghasilkan turunan cupang serit 2. Bahkan pada penyilangan serit dua dihasilkan serit 4 dan 8.
Agar tidak salah kaprah, istilah combtail selanjutnya berlaku untuk tipe serit pendek. Untuk serit 2 atau lebih disebut Crowntail atau ekor mahkota.
Dalam perkembangannya, Crowntail banyak mengalami perubahan bentuk serit. Diantaranya menjadi tipe balok, tipe balon, serit 4 (double ray) dan serit 8. Tipe balok diartikan sebagai Crowntail yang bertulang serit kasar. Sedangkan tipe balon memiliki selaput diantara tulang serit yang melebar.
Berkembangnya era strain baru pada ikan cupang membuat banyak pihak mengaggumi jenis ini dan berlomba-lomba untuk memperbanyak cupang serit...akhirnya keberadaan cupang serit diakui oleh International Betta Congress (IBC).

By: SevillaBettaOwner